Jakarta – bakinonline.com
Aksi massa mahasiswa yang tergabung dalam Komite Rakyat Lawan Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KRL-KKN), nampak sososk Babe Aldo alias Ali Ridho dalam aksi yang berlangsung di depan kompleks parlemen, Jakarta Pusat, Kamis (19/5).
Dalam orasinya, Babe Aldo mengatakan Indonesia saat ini sedang darurat kedaulatan. Ia mengatakan hal tersebut terkait rencana rapat PBB tentang pandemi global Covid-19 pada Mei ini.
Menurutnya, hal itu akan berdampak pada kesehatan rakyat Indonesia. Ia menyebut kedaulatan kesehatan Indonesia akan diserahkan pada WHO. Menurutnya itu membuat Indonesia saat ini sedang mengalami penjajahan yang dilakukan melalui bidang kesehatan.
“Artinya kedaulatan kesehatan Indonesia akan diserahkan ke tangan WHO, andai kata WHO mengatakan Indonesia pandemi maka pemerintah Indonesia harus mengikuti pandemi itu dan kalau WHO mengatakan lockdown maka Indonesia harus lockdown, jika WHO mengatakan harus vaksin maka Indonesia harus vaksin,” Aldo dalam orasinya.
Untuk diketahui, aksi demo mahasiswa yang tergabung dalam KRL-KKN itu melakukan aksi di depan DPR hari ini sebagai bagian dari hasil konsolidasi nasional.
Dalam aksi kali ini, setidaknya ada 13 tuntutan yang disuarakan. Diantaranya terkait polemik praktik Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) di jajaran pemerintahan. Dan ini pernah dilakukan di masda pemerintahan Soeharto, nampak praktek KKN terulang kembali di pemerintahan Jokowi saat ini.
Selain itu, KRL-KKN juga menuntut diturunkannya harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, gas, bahan bakar minyak (BBM), listrik, serta memberikan hukuman yang tegas kepada para oligarki dan mafia yang mengambil keuntungan di tengah penderitaan rakyat.
Menuntut pemerintah agar mengangkat guru dan pegawai honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), serta menuntut dibatalkannya semua produk undang-undang yang dibuat secara ugal-ugalan.
Media Bakin, Terpantau peserta demo mahasiswa tiba di Gedung DPR sekitar pukul 15.40 WIB. Mereka nampak membentangkan spanduk salah satunya bertuliskan Melawan praktek KKN, reformasi ditunggangi oligarki, lengkap dengan unit mobil komando dengan pengeras suara sudah berada di sekitar kawasan parlemen.
Sementara itu, sejumlah aparat kepolisian terlihat melakukan pengamanan di sekitar aksi unjuk rasa. Nampak arus lalu lintas ramai lancer dan Polisi belum memberlakukan rekayasa lalu lintas atau pengalihan arus di sekitar lokasi.
“Kita sebagai seorang mahasiswa, pelajar, kalau kita melihat persoalan sudah berada di depan pintu rumah kita maka kita harus melawan,” terdengan salah satu orator menyarakan dari mobil komando.
Koordinator aksi demo, Febriditya Ramdhan mengatakan, aksi kali ini merupakan tindak lanjut dari acara konsolidasi nasional yang berlangsung pada 10-12 Mei lalu di Taman Wiladatika, Cibubur Jawa Barat.
“Menyatakan sikap untuk turun pada tanggal 19 dan 20 Mei 2022 dalam momentum hari kebangkitan nasional,” ujar Adit.
(smr/resp.bkn/b)
