Jakarta – bakinonline.com
Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) bersama Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) akan menggelar demo di tiga titik di Jakarta pada Kamis, 21 April 2022 .
Tiga lokasi tersebut yaitu Gedung DPR/MPR/DPD RI, kawasan Patung Kuda dan kawasan harmoni, dilansir dari Antara.
Penolakan terhadap wacana perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo masih terus berlanjut.
BEM UI akan menolak wacana tersebut dengan menggelar aksi di kawasan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Jakarta Pusat, Kamis 21 April 2022.
Sehari sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) dan Aliansi Mahasiswa Indonesia (AMI) dan , bersama Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak), dan sejumlah aliansi dari berbagai elemen masyarakat bertekat menggelar aksi demonstrasi damai di depan Gedung DPR/MPR RI, Kamis (21/4/2022), dengan tujuh tuntutan.
Kepastian itu disampaikan koordinator Komite Revolusi Pendidikan Indonesia (KRPI), Ichwan kepada media, Rabu (20/4/2022). KPRI merupakan bagian dari AMI.
Sempat beredar kabar bahwa unjuk rasa batal digelar. Menurut Ichwan, aksi Kamis (21/4/2022) sudah dipersiapkan pada Kongres Rakyat yang mereka gelar Senin (18/4/2022) di gedung LBH Jakarta.
“Besok titiknya akan digelar di depan Gedung DPR/MPR dan aksi ini merupakan hasil dari Kongres Rakyat yang kita selenggarakan kemarin. Aksi ini sekaligus untuk memperingati hari Kartini 21 April 2022”, ujarnya.
Berikut Tuntutan Yang dibawa mahasiswa dalam aksi 21 April 2021 hari ini
1. Tindak tegas para penjahat Konstitusi dan tolak wacana perpanjangan masa jabatan presiden
2. Turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi
3. Menindak tegas segala tindakan represif terhadap masyarakat sipil dengan mekanisme yang ketat dan tidak diskriminatif
4. Wujudkan pendidikan ilmiah, gratis, dan demokratis
5. Sahkan RUU pro rakyat, tolak RUU pro oligarki
6. Wujudkan reforma agraria sejati
7. Tuntaskan seluruh pelanggaran HAM
“Tuntutan yang kami usung merupakan hasil dari Kongres Rakyat. Dan untuk aksi hari kamis kita akan selenggarakan secara damai dengan konsep sidang rakyat,” ungkap Ichwan.
Tuntuan yang dibacakan itu berasal dari keresahan dan problematika yang terjadi di masyarakat. Menurut Ichsan para pengunjuk rasa bukan lagi gerakan mahasiswa, bukan lagi gerakan buruh, atau elemen lain. Ia mengeklaim inilah gerakan masyarakat, aksi rakyat yang bersatu untuk menyuarakan keresahan masyarakat, karena pemerintah gagal mensejahterakan rakyat.
Ichwan memastikan bahwa aksi yang mereka gelar diselenggarakan secara damai. Mereka juga telah mengantisipasi kemungkinan penyusupan dari orang-orang yang tak bertanggungjawab yang menginginkan aksi ricuh.
“Kami akan perkuat border dan kita minta bisa solid agar tidak ada penyusup yang mungkin mencari keuntungan kalau ricuh. Kami berharap aksi besok damai, karena kami ingin menyuarakan aspirasi rakyat dengan cara yang elegan,” tegasnya.
(jon/red.bkn/d)
