Aremania, Arak 135 Keranda dari Gajayana menuju Balkot Malang
Jawa Tengah – bakinonline.com
Ribuan suporter Arema FC, Aremania melakukan aksi long march dari Stadion Gajayana mwnuju Balai Kota Malang, Kamis (10/11/22). Aksi menuntut keadilan bagi korban Tragedi Kanjuruhan yang bertepatan dengan 40 hari terjadinya tragedi tersebut.
Wali Kota Malang Sutiaji menyatakan semangat Aremania menuntut keadilan atas Tragedi Kanjuruhan sangat luar biasa.
Sesampainya di Balai Kota, mereka kemudian ditemui Wali Kota Malang, Sutiaji. Dia (Setiaji menyatakan, semangat Aremania dalam menuntut keadilan atas Tragedi Kanjuruhan sangat luar biasa.
“Saya atas nama warga mengucapkan terima kasih, semangat kalian hebat. Ini suporter arek Malang,” ungkap Sutiaji.
Didampingi perwakilan Tim Gabungan Aremania (TGA), Sutiaji kemudian menemui salah satu keluarga korban meninggal dunia di atas mobil komando.
“135 nyawa, 135 nyawa, 135 nyawa, 135 nyawa! Mereka berkorban, maka meski kita hujan-hujanan seperti ini, pengorbanan mereka (para korban) lebih besar,” tuturnya.
Dihadapan ribuan Aremania dan keluarga korban, Sutiaji berjanji akan mengawal kasus Tragedi Kanjuruhan tersebut sampai tuntas.
“Ayo kita kawal terus supaya bisa tuntas. Merka, 135 korban meninggal tidak berdosa. Ayo usut tuntas semuanya,” katanya.
Saat long march Aremania yang memakai pakaian serba hitam, membawa 135 keranda mayat. Mereka juga menenteng foto 135 korban. Nampak pula 6 unit mobil ambulans yang saat kejadian mengevakuasi korban turut dalam iring – iringingan.
Di depan Balai Kota Malang, para Aremania lalu melakukan teatrikal. Mereka memperagakan kekerasan dan aksi penembakan gas air mata dari aparat kepada para supporter Aremania.
Dalam kesempatan itu, Sanyoto salah satu peserta mengatakan, aksi ini merupakan gambaran kelamnya malam Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 135 korban jiwa.
“Maksud kami jangan nembakan gas air mata ke Tribun. Kan banyak anak anak dan perempuan rentan. Teatrikal ini simbol, makannya tadi ada injak-injak juga,” ungkap Kukuh.
Ia mengaku, berada di Stadion Kanjuruhan saat kejadian dengan mata kepalanya sendiri, Kukuh melihat langsung betapa pilunya tragedy saat itu.
“Kami merasakan rasa sakit yang dirasakan para korban. Makannya kami dari Aremania tergerak mencari keadilan,” ungkap Kukuh.
Dalam aksi long march ini, ribuan Aremania juga membentangkan berbagai spanduk hingga poster kecaman ke pihak aparat keamanan yang telah menembakan gas airmata kepada sprter Aremania.
Dengan aksi ini, Aremania berharap polisi bisa serius mengusut Tragedi Kanjuruhan, dengan menindak seluruh pihak yang bertanggung jawab.
“Kami berharap ada setitik keadilan bagi korban. Tersangkanya itu-itu saja. Padahal yang nembak kelihatan. Tentu ada pemimpinnya. Itu harus diadili juga, hukum jangan tumpul ke bawah,” pungkasnya.
(ono/resp.bkn/n)