• Kontak
  • Tentang Kami
  • Beriklan di Bakin Online
Bakin Online
Advertisement
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
Bakin Online
No Result
View All Result
Home Sosial Budaya

Renovasi Pasar Tradisional Perlu Ideologi Yang Jelas

Bakin Pusat by Bakin Pusat
November 8, 2023
in Sosial Budaya
0
Renovasi Pasar Tradisional Perlu Ideologi Yang Jelas

www.bakinonline.com

0
SHARES
40
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Renovasi Pasar Tradisional Perlu Ideologi Yang Jelas …

Jakarta – www.bakinonline.com

Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan (Anies), menilai bahwa tantangan di bidang pasar tradisional susah dihadapi. Terdapat persoalan di pasar trandisional yang belum terselesaikan.

Anies saat menghadiri Rapimnas dan Deklarasi dukungan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) terharap pasangan Anies-Cak Imin. Dalam acara itu, banyak para pedagang berkeluhkesah kepada Anies terkait permasalahan yang kerap terjadi di pasar tradisonal.

Dalam kesempatam itu, Anies menyinggung soal kebijakan-kebijakan terhadap pelaku pedagang di pasar tradisional. Dia berbicara soal dampak ketika negara tidak memberi arahan yang jelas atas kebijakan yang diberlakukan.

“Ketika negara tidak memberikan arahan ideologi apa yang harus dianut oleh pemerintah sampai ke tingkat daerah, maka semuanya akan bergerak tanpa arah,” ujar Anies dalam acara Rapimnas IKAPPI di El Hotel Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Selasa (7/11/2023).

Anies pun menyampaikan, Kebijakan harus dituangkan secara sederhana dengan gagasan dan ideologi. Ideologi itu harus bertujuan untuk memberdayakan pihak yang lemah.

“Semuanya ini akan tahu kami sedang bergerak ke arah mana, kenapa? Karena ada sebuah ideologi,” ungkapnya. Jika kebijakan diambil tanpa ada gagasan dan ideologi, justru akan menimbulkan ketidak konsisten dalam membangun ekonomi.

“Kebijakan berdasarkan ideologi. Kalau sekadar kerja saja tidak ada gagasan tidak ada ideologi, ya nggak ada arah nantinya, dan apa yang terjadi? Tidak konsisten dalam menyusun kebijakan,” papar Anies.

Lebih jauh Anies sampaikan, berbicara mengenai konsep ekonomi kerakyatan yang menurutnya harus kembali diterapkan di Indonesia. Hal itu, harus diterjemahkan dalam sebuah kebijakan yang dapat dimengerti masyarakat.

“Ekonomi kerakyatan itu konsep yang kompleks. Harus diterjemahkan dalam sebuah mantra sederhana, mantra sederhana ini sebutan ini yang kemudian nanti dituangkan dalam kebijakan,” ungkapnya.

Lebih lanjut Anies, Kebijakan yang berdasarkan ekonomi kerakyatan yakni membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Dia menyebut itu adalah mantra sederhana yang wajib diterapkan dalam ekonomi kerakyatan.

“Dalam bentuk kebijakan itu membesarkan yang kecil tanpa mengecilkan yang besar. Ketika kalimat ini dipegang, pengambil kebijakan itu akan berpegang kebijakan, ‘saya membesarkan yang besar, apa membersarkan yang kecil?’,” jelas Anies.

 

“Kalau membesarkan yang besar, sudah salah. Kalau dia membesarkan yang kecil, dia benar. Kalau tidak ada untuk itu, bergerak tanpa arah,” ucapnya.

Anies mencontohkan tentang rencana renovasi sebuah pasar. Dia mengatakan, jika rencana renovasi hanya melibatkan investor, maka pedagang akan semakin tergerus.

“Misalnya, pasar mau direnovasi, panggil investor, nggak usah ngeluarin biaya, kira-kira yang besar siapa? Investor, yang kecil malah pelan-pelan tergeser dan hilang,” ungkapnya.

Karena tidak semua pemangku kebijakan memahami konsep ekonomi kerakyatan tersebut. Perlu inisiatif pemerintah untuk mau mendengarkan aspirasi dan masukan dari masyarakat yang terlibat langsung dalam industri.

“Lalu pertanyaan, bagaimana caranya? Nah ini soal cara ini, memegang kewenangan bukan berarti mengetahui permasalahan. Negara memang pegang tanda tangan tapi pengetahuannya dari mana? Ada pada pelaku, ada peneliti, ada pada badan-badan yang mengelola,” papar Anies.

“Jadi negara duduk mendengarkan, dan salah satu sumber yang harus didengarkan untuk memperbaiki ekosistem adalah IKAPPI itu yang harus didengarkan,” Anies menambahkan.

(dul/resp.bkn/b)

Tags: Renovasi Pasar Tradisional Perlu Ideologi Yang Jelas
Previous Post

“Netralitas Jokowi” Lewat Jamuan Makan Siang dengan 3 Bakal Capres

Next Post

“Cawe-cawe Pilpres 2024 Sudah Nyampai di Tingkat Bupati Kepada Daerah”

Bakin Pusat

Bakin Pusat

Next Post
“Cawe-cawe Pilpres 2024 Sudah Nyampai di Tingkat Bupati Kepada Daerah” ...

“Cawe-cawe Pilpres 2024 Sudah Nyampai di Tingkat Bupati Kepada Daerah”

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bakin Online

Berita Aktual Investigasi Nasional – KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

PT. Bangun Kreasi Indonesia
Jl. Soekarno Hatta no. 636 Bandung – Jawa Barat

Kategori Berita

  • Ekonomi
  • Hukum & Ham
  • Lain Lain
  • Opini
  • Pariwisata
  • Politik
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Sosial Budaya

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN