Sosok Komisaris BUMN Mengintimidasi Peserta Aksi Terkait Ijazah Jokowi
Jawa Tengah – www.bakinonline.com
Nama Silfester mendadak viral usai beredar video pendek yang menunjukkan sekelompok pria berjaket merah, diduga berasal dari organisasi pendukung Jokowi, mengintimidasi peserta aksi berpakaian hitam dengan ikat kepala diduga bertuliskan ‘adili jokowi’.
Dalam video berdurasi 38 detik itu, terlihat seorang pria berjaket merah melepaskan ikat kepala peserta aksi dengan cara kasar.
Sosok berjaket merah putih itu diketahui sebagai Silfester Matutina.
Peristiwa itu diduga terjadi pada 16 April 2025, saat sekelompok orang hendak menggelar unjuk rasa terkait dugaan pemalsuan ijazah Jokowi.
Saat Aksi itu dibubarkan oleh sekelompok pria berbaju merah yang mengenakan atribut Solidaritas Merah Putih (Solmet), organisasi relawan pendukung Jokowi yang diketuai Silfester sendiri.
Pasca kejadian itu memicu kecaman dari warganet. Banyak yang menilai tindakan Silfester itu dinilai sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebebasan berexpresi dan berpendapat. Silfester diketahui baru dilantik sebagai Komisaris Independen ID Food pada 18 Maret 2025.
Dari kejadian itu, Muhammad Said Didu pun ikut buka suara dan menyebut keterlibatan Silfester sebagai bukti rusaknya tata kelola di BUMN era Jokowi dan Erick Thohir.
“Betapa rusaknya BUMN oleh Jokowi dan Erick Thohir. Jadi penampungan preman,” tulisnya di akun X @msaid_didu.
Menurutnya, penempatan figur kontroversial di kursi strategis hanya akan merusak kredibilitas BUMN.
Ia juga dikenal sebagai mantan Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran dan aktif di dunia relawan politik.
Banyak yang mempertanyakan latar belakang Silfester yang dinilai tidak memiliki kompetensi di sektor pangan. Di media social, netizen pun ramai mempertanyakan alasan penunjukan Silfester sebagai komisaris.
“Kalau begini kelakuannya, ini komisaris atau centeng politik?” tulis salah satu akun media ‘@rakyatmerdeka’.
“Baru jadi komisaris sudah sok kuasa. Apa tidak ada yang lebih pantas dari orang ini?” ujar akun lain.
Hingga saat ini, belum ada klarifikasi langsung dari Silfester Matutina terkait video viral tersebut.
(yos/jurn.bkn/ad)
Mang Komment, “Perlunya pemerintah mengevaluasi kembali untuk penempatan pejabat di BUMN yang sesuai dengan keahliannya, bukan untuk disalah gunakan menjadi alat pelindung sosok tertentu diluar tugasnya,” kata mang Komment.