Mang Komment, “Pagar Misterius di Laut Tangerang diduga Terkait dengan Orang Kuat”
Banten – www.bakinonline.com
Heboh diberitakan, Pagar misterius dari bambu di laut Tangerang berdampak buruk, terutama terhadap ekosistem laut dan juga menggangu para nelayan saat menamkap ikan.
Dengan adanya pagar misterius itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan menyegel pagar bambu tersebut kurang lebih sepanjang 30,16 Km terbentang di perairan Kabupaten Tangerang.
Pasalnya, pagar tersebut berdiri di zona perikanan tangkap dan zona pengelolaan energi, sehingga dapat merugikan nelayan dan merusak ekosistem pesisir laut.
Ditemukan fakta bahwa pagar bambu misterius itu dipasang berlapis-lapis di di perairan yang membentang dari Desa Margamulya sampai Desa Ketapang, selain itu juga dipasang di perairan wilayah Desa Patra Manggala hingga Desa Ketapang Kepemimpinan Baru.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Sumber Daya Kelautan, Sumono Darwinto menyebutkan, pagar misterius itu dibangun menggunakan cerucuk bambu yang membentang sejauh 700 meter dari garis pantai. Hal itu didapat melalui analisis foto drone dan arcgis.
Diketahui, Pemasangan pagar laut tersebut tidak memiliki izin dasar Kesesuaian Kegiatan Pemanfaatan Ruang Laut (KKPRL).
“Kondisi dasar perairan merupakan area rubble dan pasir dengan jarak lokasi pemagaran dari perairan pesisir berdasarkan garis pantai sejauh kurang lebih 700 meter,” kata Sumono.
Sebelumnya diberitakan, pagar bambu sepanjang 30,16 kilometer membentang di laut wilayah Kabupaten Tangerang, Banten. Masih menjadi misteri untuk apa dan siapa yang memasang pagar bambu tersebut.
(heri/jurn.bkn/b).
Mang Komment, “Pemagaran di wilayah laut Tangerang itu, didiga terkait dengan ‘orang kuat’ dengan tujuan untuk mendapatkan hak atas tanah di perairan laut secara tidak benar. Sehingga Dinas dan Lembanga terkait tidak bisa berbuat banyak, terkesan melakukan pembiayaran,” ungkap mang Komment.
“Setelah masyarakat dan beberapa LSM peduli lingkungan/cinta tanah air berteriak. Dinas dan Lembaga terkait (Pemerintah) baru turun tangan hingga melakukan penyegelan. Namun, sangat disayangkan pemerintah hingga saat ini belum mengungkap siapa pemiliknya..?” tanya mang Komment.
“Diduga, pemagaran laut itu ada kaitannya dengan PSN PIK-2 untuk mengembangkan izin wilayahnya,” pungkas mang Komment.