Pujian yang Dipaksakan, Sering Terdapat Banyak Kegagalan yang Disembunyikan… ?
Jakarta – www.bakinonline.com
Deketahui, Wakil Presiden RI K.H. Ma’ruf Amin mengungkapkan pribadinya, tidak ada yang salah dengan pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyatakan kepala negara boleh berkampanye dan memihak dalam pemilu. Namun, ia mengaku netral pada pemilu 2024 saat ini.
“Ya saya kira soal presiden sudah jelas ya, aturannya boleh, ada yang tidak setuju ada yang setuju silahkan saja. Nanti urusan penilaian itu publik saja,” ungkap Ma’ruf dikutip dari tayangan Youtube Wapres Ri, Kamis (25/1/2024).
Ma’ruf mengatakan, pemilu adalah urusan pribadi, sehingga ia tidak menyampaikan pilihannya kepada publik. Namun, sebagai pejabat negara dirinya mengaku akan bersikap netral.
“Tapi saya sudah memposisikan diri untuk bersikap netral, tidak memihak, saya bilang saya netral. Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti saya pada waktu 14 Februari dan tidak boleh ada yang tahu,” tegasnya.
“Dan saya bilang itu urusan rahasia saya, saya menyebutnya itu urusan hati dan personal, karena itu saya tidak. Jadi saya sekarang memosisikan diri netral,” tambahnya.
Menurut mantan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) sikapnya itu jangan disalahartikan berbeda dengan Presiden Jokowi.
“Saya kira gak ada masalahnya ini bukan perbedaan dengan Presiden, Presiden menyatakan seperti itu dan saya memang tetap netral. Jangan dibilang saya berbeda dengan presiden,” tandasnya.
Ma’ruf pun meminta agar anak-anak tidak dilibatkan dalam kampanye. Ia menilai hal itu berpotensi mengganggu kondisi anak.
“Sebaiknya semua menyadari, dan memang bahaya kalau anak-anak dibawa untuk ikut itu. Kalau terjadi apa-apa itu kan berbahaya, dan mereka nanti tidak mengerti apa-apa nanti bisa bikin trauma. Sebaiknya jangan diajak kegiatan politik, kampanye dan lain sebagainya,” pungkasnya.
(hars/resp.bkn/b)
Mang Koment, “Pujian kepada seorang pimpinan tidak perlu berlebihan dan dipaksakan dengan mengajak atau mengatasnamakan masyarakat banyak dengan publikasi kurang wajar ‘ jangan ada kebohongan’ itu termasuk perbuatan zalim, biarkan masyarakat menilai sendiri. Karena, Pujian yang Dipaksakan, Sering Terdapat Banyak Kegagalan yang Disembunyikan… ?,” kata mang Koment.