• Kontak
  • Tentang Kami
  • Beriklan di Bakin Online
Bakin Online
Advertisement
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
Bakin Online
No Result
View All Result
Home Opini

Viral “Dirty Vote” di Medsos, Begini Tanggapan Netizen…

Bakin Pusat by Bakin Pusat
February 15, 2024
in Opini
0
Viral “Dirty Vote” di Medsos, Begini Tanggapan Netizen…

Viral “Dirty Vote” di Medsos, Begini Tanggapan Netizen…

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Viral “Dirty Vote” di Medsos, Begini Tanggapan Netizen…

Bandung – www.bakinonline.com

Viral di media sosial film dokumenter ‘Dirty Vote’ yang menyorot isu kecurangan dalam penyelenggaraan Pemilu 2024 menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat.

Dari pantauan Media Bakin, film documenter ‘Dirty Vote’ sejak tayang pada Minggu (11/2) lalu hingga Rabu (14/2/2024) pagi, bertahan merajai jejeran trending topic di X lebih dari 500.000 post di X yang membahas film garapan Dandhy Laksono itu.

Diketahui, Percakapan soal film documenter ‘Dirty Vote’, ternyata yang mendominasi adalah sentimen negatif.

“Volume percakapan sejak 10 Februari 2024 ketika film ini diumumkan akan dirilis di YouTube, kemudian saat diluncurkan pada 11 Febuari, hingga perdebatan di hari berikutnya, memperlihatkan tren yang terus meningkat,” kata pendiri Drone Emprit Ismail Fahmi dalam akun X pribadinya.

Dalam periode analisis Drone Emprit, dari  276.965 lebih mention terkait film Dirty Vote di X. Mayoritas netizen memberikan komentar negatif.

Pendapat dari Ketua Umum Perhimpunan Praktisi Hukum Indonesia (PPHI) DR. Tengku Marphi Nusmir,S.H., M.H. (Tengku Marphi) soal film dukumenter ‘Dirty vote’ yang viral, itu merupakan penyampaian keadaan nyata demokrasi di Negara Indonesia di tahun politik saat Pemilu 2024.

“’Film Dirty Vote’ adalah potret demokrasi nyata di Indonesia saat ini, dimana NKRI sebagai Negara demokrasi dan Negara hukum yang sedang melaksanakan pemilihan capres dan cawapres melalui Pemilu 2024,’ kata Tengku Marphi.

Sebagai Negara hukum dan Negara demokrasi tentu saja publik akan menolak adanya indikasi penyalah gunaan kekuasan dan intervensi dalam beberapa hal pada aspek proses Pemilu 2024. Hal ini akan mencedrai hukum dan demokrasi itu sendiri.

Tengku Marphi juga menyinggung unsur dari KPU, Bawaslu dan Kode Etik dalam Pemilu, yang dirasakan oleh publik hadir hanya bentuk basa-basi, bukan karena perintah UU. Sehingga banyak indikasi pelanggaran KPU, Bawaslu yang cemderung tidak dapat menjalankan kewenangan dan kedaulatan haknya.

Dia pun menyoroti soal Mony Politik yang merupakan indikasi penggiringan dukungan massa dengan cara orchestra, hal itu ada dugaan terjadi pada kelembagaan formal dengan memanfaatkan masyarakat  lapisan bawah dengan cara memberikan bansos, sembako dan uang.

Lebih lanjut, menurut Tengku Marphi,  KPU dan Bawaslu dinilai kehilangan makna sebagai badan yang dilindungi oleh UU, guna untuk mencegah dan bertindak tegas kepada pelanggaran Pemilu. Namun, yang paling esensial adalah kekecewaan dari publik terhadap penegagkan hukum yang dimaanfaatkan kekuasaan untuk menerobos kaidah dan norma hukum dalam putusan MK misalnya, telah melakukan perubahan norma hanya untuk meloloskan Gibran Rangka Buming Raka yang merupakan anak dari Presiden Joko Widodo (Jokowi), sebagai cawapres dari Probowo Subianto di Pemilu 2024.

Sedangkan film ‘Dirty Vote’ kata Dia, merupakan Refleksi genderang demokratisasi Pemilu 2024. Semoga’Dirty Vote’ itu didasari dari gagasan dan idealisme murni, bukan orientasi said bussinis, untuk tujuan ekonomis dan tujuan sesaat.

“Bahwa ‘Dirty Vote’ merupakan Refleksi genderang demokratisasi Pemilu 2024, ide ‘Dirty Vote’ semoga sebagai gagasan murni Idealisme tanpa orientasi said bussinis dan benar-benar lahir dari dalam hati yg dalam, tanpa ada tujuan ekonomis dan tujuan sesaat,” kata Tengku Marphi kepada Darjono media Bakin, melalui sambungan jarak jauh.

(jon/red.bkn/d)

 

 

 

Previous Post

Darjono, Serangan Fajar Dimaknai Sebagai Politik Kotor “Dirty Politics”

Next Post

Gonjang-ganjing Isu Kecurangan Perolehan Suara Pilpres 2024…?

Bakin Pusat

Bakin Pusat

Next Post
Gonjang-ganjing  Viral Isu Kecurangan Perolehan Suara Pilpres 2024…?

Gonjang-ganjing Isu Kecurangan Perolehan Suara Pilpres 2024…?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Bakin Online

Berita Aktual Investigasi Nasional – KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

PT. Bangun Kreasi Indonesia
Jl. Soekarno Hatta no. 636 Bandung – Jawa Barat

Kategori Berita

  • Ekonomi
  • Hukum & Ham
  • Lain Lain
  • Opini
  • Pariwisata
  • Politik
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Sosial Budaya

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN