“Wiwit mBako” Do’a Bersama Para Petani Tembakau di Kabupaten Temanggung
Temanggung – www.bakinonline.com
Temanggung (Manggung) gelar acara ‘Wiwit mBako’ (Tembakau), merupakan salah satu acara tradisi “ritual do’a bersama’’ dilakukan oleh para petanai tembakau Kabupaten Temanggung, Provinsi Jawa Tengah.
Acara ‘ Wiwit mBako’ merupakan kegiatan tradisi “ritual do’a bersama” para petani tembakau saat mereka (para petani) akan memulai menanam tembakau di lokasi lereng/lembah gunung Sumbing dan gunung Sindoro di wilayah Kabupaten Temanggung. Yang biasa dimulai menanam tembakau pada bulan ‘Maret hingga bulan Oktober’.
Pada acara ‘Wiwit mBako’ kali ini dipusatkan di Alun-alun Temanggung pada hari Sabtu, 4 Mei 2024. Nampak, para petani tembakau dan masyarakat sangat antosias berbondong-bondong membanjiri Alun-alun Temanggung untuk mengikuti acara itu.
Sebelumnya diketahui, Staf Ahli Bidang Ekonomi Sekretariat Daerah Kabupaten Temanggung Sri Haryanto, yang merangkap Ketua Pelaksana menyampakan, peserta dalam acara ‘Wiwit mBako’ diikuti oleh para petani tembakau dari seluruh wilayah Kecamatan se- Kabupaten Temanggung .
“Wilayah yang tidak ada tanaman tembakau pun kali ini ikut. Jadi untuk semangat saling peduli, kebersamaan dan saling mendoakan. Jadi kita lebih mengedepankan kearifan lokal, kepedulian, gotong-royong ,” kata Sri Haryanto, Jum’at, (3/5/2024) .
Sri Haryono pun berharap, agar hasil tanam tembakau kali ini bagus dan diperoleh berkah. Bila dikemudian hari, acara ini menjadi suatu daya tarik wisata itu hal yang harus disyukuri.
“Saya kira kalau ini nanti bagus tentu akan bisa mengarah ke sana, menjadi daya tarik wisata Temanggung. Jadi ikon wisata, tetapi titik atau ‘ending’ yang kita prioritaskan memang supaya pertembakauan di Temanggung minimal bisa kembali kepada suasana dulu. Di tingkat petani minimal menanam tumbuh bagus, sehat, kualitas bagus, lainnya saya yakin mengikuti,” tuturnya.
Lain halnya dengan salah satu warga Temanggung Satrio Endro Basuki (Satrio), yang pernah menjabat sebagai Camat Camat Bulu dan Camat Temanggung Kota, Kabupaten Temanggung menyampaikan penilaiaannya.
“Para petani di Kabupaten Temanggung saat ini masih menggantungkan pada hasil tembakau. Mereka (para petani) sebagian besar masih berpendapat,kalau tidak nanam tembakau rasanya tak punya penghasilan yang mencukupi untuk keperluan hidupnya,’ Satrio, saat dihubungi Media Bakin lewat sambungan jarak jauh.
Acara gelar ‘Wiwit mBako’ diawali dengan kirab gunungan bibit tembakau dari Pendopo Jenar menuju Alun-alun Kabupaten Temanggung yang didahului pasukan Drum band, Pasukan prajuritan, Forkopimda, Gunungan dan Pimpinan OPD.
Sedangkan para kelompok tani dengan membawa bucu (nasi dsn lauk pauk) dan masyarakat sudah berkumpul di Alun-alun Temanggung kemudian mereka melakukan do’a bersama untuk keselamatan dan hasil tanaman tembakau yang berkwalitas.
(muh/jurn,bkn/aa)
Mang Koment, dalam paparannya “Acara ‘Wiwit mBako’ merupakan kegiatan do’a bersama yang dilakukan oleh para petani tembakau Temanggung sejak dahulu menjelang akan dimulai menanam tembakau ditempat masing-masing. Namun, saat ini dipusatkan di Alun-alun Temanggung Kota yang melibatkan para petani tembakau se- Kabupaten Temanggung dan warga masyarakat lainnya,”paparnya.
“Konon. Tradisi ritual do’a bersama ‘Wiwit mBako’ dilaksanakan sebagai wujud penghormatan kepada ‘Dewi Sri’ yang telah memberikan keberkahan kepada para petani tembakau Temanggung, Diharapkan tanam tembakau tahun ini bisa mendapatkan hasil daun tembakau yang mempunyai mutu terbaik (Nyerintil),” lanjut mang Koment.
Selain itu, Mang Koment pun berharap, “Agar ada standarisasi kwalitas tembakau yang akurat, bukan ditentukan oleh seseorang (suhu tembakau). Semoga tidak ada lagi kelompok-kelompok yang mempermainkan harga tembakau….?, sehingga para petani tembakau yang telah bersusah payah untuk menanam tembakau mendapatkan hasi yang maksimal.”
“Semoga acara tradisi ritual do’a bersama ‘Wiwit mBako” yang oleh para pendahulu (nenek moyang) dilakukan di lokasi lahan pertanian, yang dilakukan dengan punuh hikmat, khusuk, tulus dan iklas, dengan tujuan untuk memohon keridhoan dari Allah SWT. agar mendapatkan hasil panen tembakau yang baik. Bukan untuk tujuan yang lain….?.” mang Koment menambahkan.