Usai May Day, Ketua KSPSI dan 10 Ketua Umum Federasi Buruh Menghadap Ganjar, Ada Apa ?
Jakarta– www.bakinonline.com
Massa buruh selesai gelar acara May Day di area Patung Kuda di jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2022) sejak pukul 12.00 WIB. beransur-ansur meninggalkan lokasi Patung Kuda.
Nampak massa bergeser minuju Istora Senayan, kelompok massa yang pertama meninggalkan lokasi May Day di kawasan Patung Kuda menuju Istora yakni massa dari Partai Buruh.
Sedangkan massa yang mengenakan kaos orange yang awalnya memenuhi jalan MH Thamrin langsung bergeser ke Istora Senayan setelah Presiden Partai Buruh selesai berorasi.
“Kita akan bergeser ke Istora karena akan ada May Day Fiesta di sana,” ujar Said Iqbal dari atas mobil komando sembari mengatur pembubaran massa Partai Buruhnya.
Kermudian Said Iqbal kemudian juga menemui massa buruh dari serikat lainnya yang juga menggelar aksi di sekitar Patung Kuda.
Said Iqbal nampak turut berorasi. ia memastikan akan melakukan gugatan ke Mahkaman Konstitusi terhadap UU Cipta Kerja yang dianggap menyusahkan rakyat kecil.
“Kita akan melakukan gugatan yang kita namakan HOC TUM yang artinya hapus outsourcing dan tolak upah murah,” seru Said Iqbal.
Hingga Pukul 12.30 WIB, massa buruh masih berangsur-ansur bergerak meninggalkan kawasan Patung Kuda untuk menuju ke Istora Senayan.
Adapun dalam acara May Day Fiesta di Istora Senayan akan diisi sejumlah kegiatan, diantaranya orasi dari berbagai perwakilan buruh hingga teater dan acara musik. Presiden Partai Buruh, Said Iqbal rencananya juga akan melakukan orasi politiknya di lokasi acara May Day Fiesta 2023.
Bertepatan pada peringatan hari buruh internasional, Senin (1/5/2023), sejumlah serikat pekerja bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, di Jakarta. Dengan mengambil momentum puncak perayaan Hari Buruh, pada Sabtu (6/5/2023) mendatang, Partai Keadilan Sejahtera juga akan mengukuhkan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Namun. Disisi lain diketahui usai acara May Day, Ketua KSPSI bersama 10 Ketua Umum Federasi Buruh menghadap Ganjar, Ada Apa ?
Pertemuan itu dilakukan oleh Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea bersama 10 ketua umum federasi buruh, di Kantor Perwakilan Provinsi Jawa Tengah di kawasan Jakarta Selatan. Nampak hadir pula Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal serta Sekretaris Jenderal KSPSI Hermanto Ahmad.
Pertemuan itu dimulai pukul 17.00 WIB. dan berlangsung tertutup, sekitar 100 buruh ikut hadir dengan menunggu di luar pagar kantor tempat pertemuan berlangsung sebagai pengawalan.
Sebelum dimulai acara pertemuan. Andi terlebih dahulu membuka dengan mengatakan akan totalitas mendukung Ganjar. Sebab, Ganjar dianggap sebagai pemimpin daerah yang hingga saat ini berani menemui serta berdialog dengan buruh. Hal itu dianggap sebagai modal untuk jadi pemimpin Indonesia.
Manun. Andi menambahkan, keputusan sejumlah federasi buruh mendukung Ganjar itu perlu dipisahkan dari keputusan Partai Buruh. Nampak peserta yang hadir di dalam pertemuan itu mayoritas pendukung Ganjar.
”Tapi akan diputuskan pada awal Juni 2023. Saya tidak mewakili Partai Buruh, tetapi hasilnya seperti itu. Konfederasi buruh terbesar di KSPSI akan membentuk segera Relawan Buruh Sahabat Ganjar,” ungkap Andi.
“Pertemuan ini guna memberi gambaran permasalahan-permasalahan yang dihadapi buruh Indonesia,” ungkap Andi.
Selain akan menyiapkan sukarelawan, pihaknya juga berencana menyiapkan sayap khusus, seperti yang dilakukan saat memenangkan Presiden Joko Widodo dalam dua kali pemilihan presiden. Barisan sukarelawan itu akan berdiri di seluruh Indonesia dan luar negeri.
Dalam pertemuan ini, tak ada penandatanganan kontrak politik. Namun, Andi meyakini bahwa pihaknya akan memenangkan visi-misi Ganjar.
Saat disentil, Ganjar berasal dari partai yang mendukung Undang-Undang Cipta Kerja. Andi pun mengatakan, bahwa Ganjar bukan pengambil kebijakan. Ia juga berharap, agar Ganjar tak diposisikan sebagai penyusun UU tersebut.
Sebelumnya diketahui, sejumlah serikat pekerja hingga peringatan May Day saat ini tetap menuntut pencabutan UU Cipta Kerja, karena sejumlah pasalnya dinilai merugikan pekerja.
”Ini, kan, salah berpikirnya. Ganjar adalah Gubernur Jawa Tengah yang tidak punya kewenangan untuk membentuk undang-undang. Kenapa kita mesti membenci Ganjar Pranowo?” bela Andi.
Terkait peristiwa ini Partai Buruh dinilai sedang bersiasat ?
(jon/red.bkn/d)