PRAWITA GENPPARI Beri Motivasi Santri Berprestasi …
Tasikmalaya – bakinonline.com
” Alhamdulillah PRAWITA GENPPARI sampai saat ini terus konsisten dengan program – programnya. Baik di bidang kepariwisataan, seni budaya maupun koperasi dan UMKM -nya. Termasuk mensosialisasikan konsep dasar kepariwisataan dalam rangka penyiapan SDM pariwisata yang berkualitas dan profesional. SDM kepariwisataan harus disiapkan dari berbagai latar belakang agar tersedianya SDM kepariwisataan yang mumpuni “, ungkap Ketum DPP PRAWITA GENPPARI Dede Farhan Aulawi di Sodonghilir Tasikmalaya, Sabtu (18/2/23).
Hal tersebut ia sampaikan setelah memberikan program motivasi santri berprestasi di pondok pesantren Miftahul Falah Sodonghilir kabupaten Tasikmalaya. Sang motivator ini terus memberikan motivasi santri dari pesantren ke pesantren, dari sekolah ke sekolah, dari perguruan tinggi ke perguruan tinggi, bahkan dari desa ke desa. Sangat sulit menemukan sosok kaliber internasional yang masih mau turun langsung tanpa pamrih dari pelosok ke pelosok sepertinya. Itulah gambaran sosok sang nahkoda Prawita GENPPARI dalam melakukan kerja nyata pengabdian untuk bangsa dan negara.
Menurutnya, zaman terus bergerak, waktu terus berputar dan dunia terus berubah serta peradaban terus berkembang. Lompatan ilmu pengetahuan dan teknologi terus mengalami akselerasi yang luar biasa hingga melahirkan berbagai temua baru yang merubah cara berfikir dan pola pandang umat manusia dalam menyusun fuzzle masa depannya. Robotika, kecerdasan buatan, internet, rekayasa genetika, dan berbagai temua lainnya bermuara pada banyaknya peluang sekaligus ribuan tantangan yang harus dihadapi oleh generasi yang akan datang. Dengan laju kecepatan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, beberapa profesi diprediksi akan hilang sementara yang lain akan berkembang dan membutuhkan kemampuan dan keterampilan baru. Untuk itulah penyiapan SDM yang kompeten harus terus dipersiapkan sebaik mungkin. Ujarnya.
Selanjutnya ia juga menambahkan bahwa tidak ada orang yang terlahir untuk gagal, tetapi kita sendiri yang sebenarnya disadari ataupun tidak telah membuat perencanaan untuk hidup gagal yaitu manakala kita tidak memiliki daya dorong alias motivasi yang kuat untuk mewujudkan cita-cita yang diharapkan. Ingatlah bahwa Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, kecual kaum itu sendiri yang mau mengubah nasibnya. Terlebih di saat banyak tantangan baru yang membutuhkan kemampuan untuk beradaptasi secara cepat dan tepat. Kemalasan esensinya sebuah deklarasi untuk memulai penyelaman di medan kebodohan dan kesulitan. Tidak ada cara lain untuk maju selain menumbuhkan keinginan dan komitmen yang kuat untuk terus maju dan berjuang dalam menggapai apapun harapan yang kita cita – citakan. Imbuhnya.
Kemudian Dede juga menjelaskan bahwa sesungguhnya banyak generasi muda Indonesia yang hebat dan berpretasi di berbagai bidang, baik di tingkat nasional maupun internasional. Namun jumlah mereka relatif masih sangat sedikit apabila dibandingkan dengan total generasi muda yang ada. Jika merujuk pada hasil penelitian yang pernah dilakukan ternyata masalahnya tidak terletak pada derajat ‘KECERDASANYA’, melainkan pada kuat atau lemahnya ‘MOTIVASI dan DAYA JUANG’ dalam belajar agar bisa berprestasi. Belajar tidak boleh hanya sekedar mengejar target asal lulus semata, tetapi lebih dari itu harus ada motivasi kuat untuk berprestasi dan menjadi yang terbaik melalui cara yang sehat.
Di samping pemenuhan tuntutan keterampilan teknis dan akademis, tetapi juga harus melakukan penguatan soft skills, seperti :
Pertama, critical thinking atau berpikir kritis yaitu keterampilan dalam memahami sebuah masalah dan mengkoneksikan satu informasi dengan informasi lainnya untuk menghasilkan sebuah solusi yang cerdas. Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki.
(ari/red.bkn/d)