Pencopotan Dekan FK UNAIR, Dosen Ancam Mogok Ngajar
Surabaya – www.bakinonline.com
Diketahui, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya Budi Santoso (Budi) dicopot tak lama setelah menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing ke Indonesia.
Budi menolak rencana pemerintah mendatangkan dokter asing karena menurutnya, hampir semua dari 92 fakultas kedokteran yang ada di Indonesia mampu meluluskan dokter berkualitas yang tak kalah dengan dokter asing.
“Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju,” ucap Budi.
Setelah pernyataan itu, tak lama kebudian Budi dipanggil pimpinan kampus hingga akhirnya dipecat sebagai Dekan FK UNAIR. Ia mengonfirmasi pemberhentiannya pada Rabu (3/7/24).
Budi juga mengaku sempat dipanggil Rektor UNAIR pada Senin (1/7/24) untuk dimintai keterangan. Dirinya menduga, alasan pemberhentian ada kaitannya dengan penolakan atas rencana pemerintah mendatangkan dokter asing.
Terkait pemecatan itu dikonfirmasi oleh Kepala Pusat Komunikasi dan Informasi Publik UNAIR Martha Kurnia (Martha) membenarkan pencopotan Budi sebagai Dekan FK, ia juga mengatakan, hal itu adalah kebijakan internal lembaga.
“Terkait beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK UNAIR di beberapa media sosial, dengan ini kami humas Universitas Airlangga menyatakan bahwa pemberitaan tersebut benar adanya,” kata Martha, Rabu (3/7/24).
FK UNAIR sendiri diketahui berada di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Plt Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbudristek Anang Ristanto (Anang) menyampaikan, sebagai PTN badan hukum di Indonesia, UNAIR memiliki otonomi dalam mengelola di bidang akademik dan non-akademik. Termasuk juga di antaranya kewenangan untuk mengatur organisasinya sendiri.
“Pengangkatan dan pemberhentian Dekan FK merupakan kebijakan internal dan kewenangan Rektor UNAIR, serta harus dilakukan sesuai dengan prosedur yang diatur dalam Statuta Unair,” ujar Anang kepada wartawan, Jumat (5/7/24).
Buntut dari pencopotan Budi sebagai Dekan FK itu, perwakilan guru besar dan pengajar FK melakukan pertemuan dengan Rektor UNAIR. Salah satu perwakilan Yan Efrata Sembiring (Yan) menyampaikan beberapa tuntutan. Salah satunya menuntut agar Budi dikembalikan menjadi dekan karena menilai pencopotannyai tak sesuai dengan Statuta UNAIR.
“Semua mempunyai tujuan menyampaikan aspirasi keinginan yaitu untuk mengembalikan Prof BUS (Budi Santoso) sebagai Dekan FK UNAIR,” ungkapnya.
Yan juga mengaku dialog berjalan kondusif dan hangat. Ia menyebut, masih menerima tuntutan itu dan akan mempertimbangkan ulang pencopotan Budi.
Namun, belum ada keputusan yang diambil dalam dialog kemarin. Rektor, kata dia, masih akan membicarakan masalah ini dengan majelis wali amanat serta senat.
“Respons dari rektor dan jajaran, beliau akan membuka lagi dialog, artinya akan ada pertimbangan-pertimbangan yang akan diambil,” jelasnya.
(sam/resp.bkn/n)
Mang Koment, “Mendatangkan dokter asing, tak terlepas dengan peralatan kesehatan dan obat-obatan produksi dari negara asal dokter asing tersebut, yang kemungkinan akan menambah mahalnya biaya pengobatan. Masyarakat hendaknya jangan dibebani dengan biaya pengobatan yang tinggi,” harap mang Koment.