Jokowi : Jangan Pilih Pemimpin yang Tidak Normal … ?
Nasional – www.bakinonline.com
Di hadapan relawannya, Presiden Joko Widodo mewanti-wanti agar tidak salah memilih, karena pemimpin yang keliru bisa membuat keadaan jadi tidak normal.
Presiden Jokowi mewanti-wanti masyarakat tidak salah memilih, karena pemimpin yang keliru bisa membuat keadaan jadi tidak normal.
Menurut Jokowi, salah memilih pemimpin bisa membuat keadaan yang awalnya normal menjadi abnormal. Jokowi bicara demikian saat menghadiri acara GK Center Galang Keberlanjutan di Jakarta, Sabtu (17/6/23)
“Jangan sampai keadaan yang normal karena kekeliruan kita memilih pemimpin, jadi keadaannya tidak normal,” ucap Jokowi.
Jokowi menyampaikan bahwa tantangan Indonesia ke depan tidak akan mudah karena situasi global yang semakin tak menentu.
Tercermin dari tekanan keuangan yang melanda berbagai negara sehingga harus meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF). Krisis pangan juga berpotensi membuat harga pangan kian melejit.
Jokowi juga mengucapkan terima kasih kepada relawan, ia menyadari selama ini kinerjanya juga diiringi koreksi dari relawan.
“Saya ini manusia biasa yang penuh dengan kekurangan yang sering juga khilaf, tapi kalau diingatkan terus. Pak yang kemarin itu keliru, pak bisa dikembalikan lagi ke yang benar’,” ucap Jokowi.
Jokowi juga mengatakan seperti itulah fungsi relawan. Tidak hanya hadir menggalang dukungan di kala kontestasi seperti pilkada, pemilu maupun pilpres.
Saat pemerintahan berjalan, relawan pun berfungsi memberikan koreksi kepada pemimpin yang selama ini didukungnya.
“Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya karena GK Center telah mengawal 11 tahun, dimulai dari saat gubernur sampai sekarang,” pungkas Jokowi.
Mang Coment, “Setuju dengan wanti-wanti Jokowi yang menyatakan agar masyarakat berhati-hati untuk memilih Pemimpin. jangan salah lagi ?”
“Untuk mengatasi keruwetan, berilah kesempatan kepada masyarakat memilih calon pemimpin yang lebih ‘jujur, amanah dan bermoral’ di Pilpres 2024 nanti, untuk Indonesia lebih baik lagi. Menjadi Negeri mandiri yang mampu berdiri dengan kaki sendiri, tanpa banyak didekte oleh pihak asing,” mang Coment menambahkan.
(ind/resp.bkn/b)