Fistival Temanggung 2025 Ba’ Reunian Sesama Warga
Kota Bandung – www.bakinonline.com
Udara di Kota Bandung, tepatnya di Kiara Artha Park, Minggu pagi, 4 Mei 2025 terasa segar pasca diguyur hujan cukup lebat. Nampak matahari pun masih enggan untuk menampakan diri.
Namun, “Festival Temanggung 2025” di Kota Bandung dapat berjalan sesuai rencana, dari pukul 06.00 WIB. warga Temanggung di Bandung dan warga Bandung mulai berdatangan hingga memenuhi di arena Tempat acara digelar. Sambil menanti acara dimulai, para undangan yang telah hadir disibukan dengan aneka pilihan kulinier yang dijajakan.
Sekitar pukul 07.00 WIB. “Festival Temanggung 2025” dibuka, diawali dengan acara jalan santai yang melibatkan para undangan dan warga Bandung hadir serta Bupati Temanggung Agus Setiawan berserta reng-rengannya, berjalan mengelilingi area Kiara Artha Park yang dimeriahkan dengan tarian Kuda Lumping yang dikenal dengan nama ‘Jarankepang’ Satria Bhumi Phala, khas kesenian tradisional asli Temanggung.
“Festival Temanggung 2025” merupakan sebuah etalase budaya, produk lokal, kearifan Temanggung, yang dihelat Pemerintah Kabupaten Temanggung bersama Forum Ikatan Kadang Temanggung (FIKT).
Dalam kesempatan itu, Bupati Temanggung Agus Setyawan mengungkapkan, esensi penyelenggaraan festival tersebut adalah untuk menjaga koneksi emosional warga Temanggung yang tinggal di luar daerah, termasuk di Kota Bandung dan Bandung Raya.
“Ini adalah ajang untuk mengingatkan kembali kawan-kawan di perantauan agar selalu ingat kepada Temanggung. Itu yang paling penting,” tutur Agus dalam sambutannya.
Pengunjung juga disuguhkan berbagai aktivitas, mulai dari Pameran Foto Temanggung, peluncuran ikat kepala khas Temanggung, kaos peserta, pernak-pernik kerajinan dan berbagai simbol budaya, bazar kuliner kopi dan lintingan tembakau, dalam bingkai galeri UMKM yang menampilkan produk unggulan dari Temanggung.
Lebih lanjut, “Tidak hanya sebagai gebyar budaya semata, kegiatan ini merupakan ajang promosi beragam kekayaan yang dimiliki oleh Kabupaten Temanggung,” paparnya.
Selain itu, ia menyebutkan ada dua komoditas yang menjadi kebanggaan utama masyarakat Temanggung, yakni kopi dan tembakau. Keduanya bukan sekadar hasil dari para petani, tetapi juga simbol identitas Kabupaten Temanggung
“Selain sebagai produk unggulan, kopi dan tembakau menjadi simbol identitas Temanggung yang ingin kami perkenalkan secara lebih luas,” ucapnya.
Agus juga mengatakan, kegiatan ini sekaligus menjadi awal dari pembangunan jejaring kemitraan antar wilayah, termasuk dengan Kota Bandung.
“Kami ingin belajar dari Bandung, sekaligus menawarkan kerja sama berbasis potensi lokal yang bisa saling menunjang, memerlukan dan saling menguntungkan,” tambahnya.
“Kami ingin agar silaturahmi ini berbuah kerja sama konkret untuk kesejahteraan masyarakat Kota Bandung dan Temanggung,” pungkasnya.
Dalam acara “Festival Temanggung 2025” hadir pula Wali Kota Bandung Muhammad Farhan, mengapresiasi dan turut menyambut baik kolaborasi tersebut. Kerja sama lintas daerah perlu untuk terus dikembangkan dan ditingkatkan di tengah tantangan perkotaan yang makin kompleks.
“Bandung sangat terbuka untuk kolaborasi dengan daerah seperti Temanggung yang memiliki kekuatan di sektor pertanian, ketahanan pangan, dan budaya,” Farhan saat memberikan sambutan.
Farhan pun menekankan pentingnya mempererat relasi antar wilayah melalui pendekatan komunitas, pelajar dan generasi muda. Ia juga memuji festival tersebut sebagai wadah kreatifitas dan gagasan.
“Kegiatan lintas komunitas seperti Festival Temanggung 2025 menjadi media efektif untuk menyatukan gagasan dan kebudayaan, suatu saat perlu juga ada festival Bandung di Temanggung,” pungkasnya.
Semua terkesima saat irama gamelan yang mengiringi Kuda lumping bertalu-talu, hingga hampir semua terhepnotis ikut bergoyang, tak luput Bupati Temanggung Agus Setiawan dan Wali Kota Bandung Muhammad Farhan ikut bergoyang mengikuti derap irama Kuda lumping.
Selain Kuda lumping ada juga Grup band, tari Jaipong, dan pembagian dorprize seperti kulkas, sepeda listrik, vespa listrik, TV dan hadiah menarik lainnya dari sponsor.
Suasana begitu meriah penuh keakraban seperti sedang reunian, semua merasakan sedang berada di daerahnya sendiri yaitu di Temanggung.
Waktu terus berjalan, semua acara tersaji dengan apik untuk memanjakan semua yang hadir, tak terasa waktu menunjukan pukul 14.00 WIB. yang mengharuskan semua untuk berpisah dan kembali pulang ke tempat masing-masing, dengan harapan bisa berjumpa kembali pada acara yang berbeda dan tempat yang berbeda pula, dalam keadaan sehat walafiat.
(john/jurn.bkn/d)
