Dampak Erupsi Gunung Semeru Tak Seluas Tahun 2021
Jawa Timur- bakinonline.com
Bupati Lumajang Thoriqul Haq mengatakan dampak erupsi Semeru, yang terjadi pada Minggu (4/12/22) tak seluas dibandingkan erupsi tahun 2021 lalu.
Namun, ia tetap menetapkan masa tanggap darurat bencana Awan Panas Guguran (APG) atau erupsi Gunung Semeru selama 14 hari.
“Keputusan status tanggap darurat yakni selama 14 hari, meskipun dampaknya tidak sebagaimana luasan besarnya seperti tahun lalu,” kata Thoriq, Senin (5/12/22).
Kondisi masyarakat pada saat ini relatif lebih aman. Meskipun status yang dikeluarkan PVMBG masih level IV atau awas, langkah-langkah penanganan pengungsi terhadap masyarakat yang ada di tepian aliran lahar masih jadi prioritas.
“Termasuk juga antisipasi kalau adanya curah hujan tinggi terutama di puncak Semeru. Karena di atas masih ada potensi APG yang potensinya akan menurunkan lahar dingin,” ungkapnya.
Diketahui, gunung Semeru mengeluarkan awan panas guguran dengan jangkauan sejauh tujuh kilometer pada Minggu (4/12/22), pukul 02.46 WIB. Kemudian pada pukul 12.00 WIB, PVMBG mengambil langkah mitigasi dengan menaikkan status Gunung Semeru dari sebelumnya Level III atau Siaga menjadi Level II atau Awas.
Sedangkan jumlah pengungsi erupsi Semeru, Lumajang, Jawa Timur, nampak terus bertambah. Saat ini tercatat sudah ada 2.219 jiwa mengungsi di 12 titik pengungsian.
(ags/resp.bkn/n)