Jakarta – bakinonline.com
Massa buruh menggelar aksi peringatan hari buruh atau May Day di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (14/5) dan di kawasan komp. Gelora Bung Karno (GBK).
Nampak, massa buruh telah memenuhi ruas jalan di depan kompleks parlemen hingga sekitar satu kilometer, sehingga ruas jalan pun tertutup.
Sementara, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo mengimbau masyarakat yang melakukan mobilitas hari ini menghindari ruas jalan sekitar kompleks GBK dan parlemen.
“Sebaiknya memang hari ini menghindari kawasan GBK dan kawasan seputar depan DPR/MPR untuk tidak terjebak dalam kemacetan,” kata Sambodo kepada wartawan.
Menurut Sambodo, berdasarkan jadwal, aksi May Day oleh gabungan serikat buruh, akan digelar hingga sore hari. Massa akan berorasi di depan Gedung DPR lalu bergeser ke kompleks GBK untuk mengikuti acara May Day Fiesta.
Hingga berita ini ditulis, Sambobo menyebutkan belum ada rekayasa lalu lintas. Ia menuturkan nantinya pengalihan akan dilakukan mulai ruas jalan Semanggi.
“Kendaraan yang menuju ke arah barat di Semanggi kita kan putarkan ya, dia bisa ke arah bundaran HI atau dia ke arah bundaran Senayan supaya nanti aliran bus-bus yang masuk ke GBK ini juga tak terganggu,” ujarnya.
Diketahui 18 Tuntutan Buruh Dalam Aksinya 14 Mei 2022 kali ini, yaitu :
(1) Tolak Omnibus law UU Cipta Kerja;
(2) Turunkan harga bahan pokok (minyak goreng, daging, tepung, telur, dll), BBM, dan gas;
(3) Sahkan RUU PPRT, tolak revisi UU PPP, tolak revisi UU SP/SB;
(4) Tolak upah murah;
(5) Hapus outsourcing;
(6) Tolak kenaikan pajak PPn;
(7) Sahkan RPP Perlindungan ABK dan Buruh Migran;
(8) Tolak pengurangan peserta PBI Jaminan Kesehatan;
(9) Wujudkan kedaulatan pangan dan reforma agraria;
(10) Stop kriminalisasi petani;
(11) Biaya pendidikan murah dan wajib belajar 15 tahun gratis;
(12) Angkat guru dan tenaga honorer menjadi PNS;
(13) Pemberdayaan sektor informal;
(14) Ratifikasi Konversi ILO No 190 tentang Penghapusan Kekerasan dan Pelecehan di Dunia Kerja;
(15) Driver Ojol adalah pekerja, bukan mitra kerja yang tidak jelas hubungan kerjanya;
(16) Laksanakan Pemilu tepat waktu 14 Februari 2024 secara jurdil dan tanpa politik uang;
(17) Redistribusi kekayaan yang adil dengan menambah program jaminan sosial (jaminan makanan, perumahan, pengangguran, pendidikan, dan air bersih); dan
(18) Tidak boleh ada orang kelaparan di negeri yang kaya.
Preside Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, selain di DKI Jakarta, ia menuturkan setiap butuh juga akan turut menggelar aksi. Jumlahnya secara akumulasi mencapai 50 ribu buruh di berbagai daerah.
“Secara bersamaan, juga akan dilakukan aksi serempak di berbagai daerah, 20 ribu buruh di Surabaya, 5 ribu buruh di Semarang, 15 ribu buruh di Batam, 5 ribu buruh di Medan,” tegasnya.
Selain itu, “dan puluhan ribu buruh lainnya yang tersebar di kota-kota industri seperti Yogyakarta, Aceh, Padang, Bengkulu, Riau, Lampung, Sulawesi, Makasar, Gorontalo, Morowali, Kendari, Bitung, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Maluku, Mataram, Ternate, dan beberapa kota industri lainnya,” Iqbal menambahkan.
(mar/resp.bkn/b)