Bobby Nasution Apresiasi Tembak Mati Begal di Medan, Bagaimana dengan Koruptor …. ?
Medan – www.bakinonline.com
Maraknya aksi begal dan geng motor yang meresahkan masyarakat di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut), akhir-akhir ini dirasa semakin semakin meningkat dan kekhawatiran.
Wali Kota Medan, Bobby Nasution, merasa sangat jengkel dan prihatin dengan meningkatnya kejahatan jalanan ini. Dalam upaya untuk menenangkan masyarakat dan menciptakan rasa aman, ia meminta pihak kepolisian untuk mengambil tindakan yang tegas dan efektif terhadap para pelaku kejahatan, terutama mereka yang telah berulang kali melakukan tindakan pembegalan.
“Kejahatan begal dan geng motor saat ini sudah sangat mengkhawatirkan masyarakat dan harus ditindak tegas, apalagi para pelaku yang sudah melakukan aksi tersebut berulang kali,” tulis Bobby di akun Instagram pribadinya, Sabtu (8/7/2023).
Bobby berharap upaya nyata dari pihak kepolisian dalam menindak para pelaku ini. Bahkan, ia tidak ragu untuk mengusulkan langkah ekstrem, seperti menembak mati para begal, sebagai tindakan yang perlu diambil dalam rangka memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah terjadinya tindakan kriminal serupa di masa mendatang.
“Untuk itu, saya harap pihak kepolisian lebih tegas untuk menindak para pelaku di lapangan walaupun harus ditembak mati,” kata Bobby.
Untuk menyoroti pentingnya keamanan dan keselamatan masyarakat, Bobby juga berbagi pengalaman pribadinya. Dalam sebuah video yang diunggah, suami Kahiyang Ayu menceritakan bahwa ia pernah melakukan patroli malam hari di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan. Selama patroli, ia berbicara dengan pemilik warung yang mengungkapkan rasa takut mereka untuk membuka usaha mereka pada malam hari karena ketakutan akan menjadi target aksi kriminal.
“Saya juga pernah keliling malam-malam, bertanya sama yang punya warung, takut buka malam-malam. Nah ini korban-korban juga sebenarnya yang mungkin tidak terluka secara fisik, tapi mereka merasakan efek kejahatan dari para pelaku,” ungkapnya.
Kejadian tragis yang menimpa Insanul Anshori Hasibuan, seorang mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), semakin memperkuat urgensi penanganan masalah ini. Pada Rabu, 14 Juni 2023, Insanul menjadi korban begal saat hendak membeli makanan di Kecamatan Medan Timur. Sayangnya, serangan dengan senjata tajam dari pelaku tersebut mengakibatkan Insanul tewas.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak kepolisian segera merespons dan melakukan penyelidikan yang intensif. Berkat upaya mereka, empat pelaku berhasil ditangkap. Namun, saat penangkapan dilakukan, para pelaku melakukan perlawanan yang memaksa polisi untuk menembak keempat kaki mereka sebagai tindakan tanggap darurat demi mengendalikan situasi.
Kasus Insanul Anshori Hasibuan dan kejadian serupa lainnya telah mengingatkan kita tentang pentingnya peningkatan keamanan dan langkah-langkah preventif yang lebih efektif dalam menghadapi ancaman kejahatan jalanan. Masyarakat pun semakin berharap bahwa pihak berwenang akan bekerja sama dengan baik untuk memberikan perlindungan yang maksimal bagi warganya.
Diketahui. Satu per Satu Begal di Medan Ditembak, Pelaku begal yang ditangkap Polrestabes Medan pada Sabtu (8/7/2023). Dalam foto yang dirilis Polrestabes Medan ke wartawan pada Minggu (9/7/2023), terlihat 5 pelaku begal memiliki perban di kakinya. Foto tersebut adalah hasil operasi penangkapan terhadap 6 pelaku begal pada Sabtu malam (8/7/2023). Dari 6 pelaku, 1 di antaranya tewas ditembak.
Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Valentino Alfa Tatareda, mengatakan 6 pelaku begal itu sudah berulah 8 kali.
“Sudah ada 8 laporan polisi ya,” kata Valentino pada Senin (10/7/23).
Valentino mengatakan, saat diamankan, para pelaku tersebut berusaha melawan dan membahayakan petugas. Jadilah, polisi menembaknya.
“Memang waktu melakukan kejadian-kejadian sebelumnya, mereka itu kita duga membawa senpi (senjata api), tapi pada saat penangkapan tadi malam, dia ternyata membawa airsoft gun,” tuturnya.
“Sempat ditembakkan ke petugas ya, ada sekitar 6 tembakan ya, ada yang mengenai petugas. Tidak berdampak terlalu fatal, sehingga anggota ya melakukan tindakan tegas, kita tembak pelakunya mengenai bagian dada, atas nama Jarot, dan tewas,” katanya.
Disaisi lain, Wali Kota Medan, Bobby Nasution, mengapresiasi tindakan Polrestabes Medan yang berhasil menangkap dan menembak mati pelaku begal di Kota Medan. Kata dia, tidak ada ruang bagi pelaku kejahatan di Kota Medan.
“Saya baru saja mendapatkan informasi bahwa Kapolrestabes Medan beserta jajarannya telah berhasil menembak mati salah satu pelaku begal sadis yang sangat meresahkan,” tulis Bobby di akun Instagram-nya.
“Hal ini sangat kami apresiasi karena begal dan pelaku kejahatan tidak punya tempat di Kota Medan karena sangat mengganggu ketenangan dan keamanan masyarakat,” pungkasnya.
Mang Coment, “Maraknya aksi begal dan tindak kejahatan di tingkat masyarakat di Indonesia ‘harus dicari akar permasalahannya, jangan dipandang sebelah mata.’ banyak masyarakan tingkat bawah yang mengalami kesulitan ekonomi, stres, kebingungan mendapatkan penghasilan untuk biaya hidup, sekolah anak-anaknya dan keperluan lainnya. Banyak terjadi PHK di mana-mana, sehingga banyak masyarakat yang nekat melakukan perbuatan kejahatan untuk memenuhi kebutuhannya walaupun dengan resiko ditembak mati,” ungkapnya.
“Bagaimana dengan para koruptor … ? yang juga berbuat nekat melakukan kejahatan hanya untuk menambah kekayaannya, ‘seharusnya mereka-mereka ini juga ditembak mati, dihukum lebih berat.’ Karena kejahatan mereka membuat kesengsaraan dan beban hidup masyarakat Indonesia. Dalam hal ini pemerintah terkesan tebang pilih,” tanya mang Coment.
(Has/resp.bkn/Bk)