• Kontak
  • Tentang Kami
  • Beriklan di Bakin Online
Bakin Online
Advertisement
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi
No Result
View All Result
Bakin Online
No Result
View All Result
Home Opini

Banjir Bandang Sumatra Telah Merusak Infrastruktur dan Hilangnya Nyawa Manusia

Bakin Pusat by Bakin Pusat
December 7, 2025
in Opini
0
Banjir Bandang Sumatra Telah Merusak Infrastruktur dan Hilangnya Nyawa Manusia

Banjir Bandang Sumatra Telah Merusak Infrastruktur dan Hilangnya Nyawa Manusia

Banjir Bandang Sumatra Telah Merusak Infrastruktur dan Hilangnya Nyawa Manusia

Nasdional – www.bakinonline.com

Banjir bandang dan tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah di Sumatra. Daerah terdampak antara lain Sumatera Barat, Sumatera Utara, Aceh, dan lainnya, yang mengakibatkan banyak korban meninggal dan sejumlah orang dinyatakan hilang.

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui per 5 Desember 2025,  jumlah korban tewas akibat banjir Sumatera sekitar 867 orang, dari tiga provinsi.

Bencana besar itu mengundang banyak pertanyaan apa yang menjadi faktor penyebabnya..?

Terlebih dahulu Sudarjono (Darjono) pecinta alam Pumapala Indonesia ‘Turut belasungkawa dan menyampaikan duka yang mendalam’ atas musibah banjir bandang di wilayah Sumatra. Semoga saudara-saudara kita di Sumatra yang terdapak diberi kesabaran dan segera bangkit kembali.

Curah hujan yang tinggi dapat menjadi faktor penyebab pertama terjadinya bencana. Namun ada factor lain yang mendorong terjadinya longsor dan banjir bandang dibeberapa wilayah di Sumatra.

Diketahui, curah hujan di pulau Sumatra itu mencapai 150-300 milimeter. Sehingga, hujan yang terjadi di wilayah Sumatra saat ini masuk dalam kategori ekstrem.

Faktor penyebab lainnya adalah, adanya pusaran atau sirkulasi siklonik di sekitar Sumatra bagian utara yang memperparah curah hujan. Fenomena itu berkembang menjadi Sistem Siklon Tropis Senyar, yang terbentuk di sekitar Selat Malaka dan bergerak ke arah barat.

Selain factor curah hujan yang tinggi juga diperparah dengan adanya kerusakan hutan dibeberapa tempat di wilayah Sumatera, terutama di wilayah Sumatra Utara, Sumatra Barat dan Aceh.

Darjono pun menyampaikan, longsor dan banjir bandang tersebut sangat parah karena tidak adanya daya untuk menahan tanah dan resapan air yang diakibatkan oleh rusaknya hutan, sehingga akar-akar pohon tidak lagi mampu menahan tanah dan sungai tidak mampu menampung debit air hujan tersebut.

“Telah terjadi alih fungsi kawasan hutan menjadi perkebunan sawit, penebangan dan pemukiman. Hal itu yang mengakibatkan kurangnya kapasitas serapan air dan hilangnya akar-akar pohon yang berfungsi untuk menahan tanah agar tidak terjadi longsor akibat curah hujan yang tinggi,” ungkap Darjono.

Untuk itu perlunya penataan kembali ruang dan perlunya peringatan dini cuaca yang akurat dan ilmiah, serta literasi kebencanaan dan edukasi publik yang dapat meminimalisir dampak musibah tanah longsor dan banjir di beberapa wilayah di Indonesia secara serius.

Diketahui. berdasarkan kajian awal menggunakan citra satelit di wilayah Aceh, ditemukan indikasi bahwa sejumlah area di bagian hulu telah berubah menjadi lahan kering akibat aktivitas pemanfaatan lahan.

Darjono mendesak, Pemerintah harus terus bergerak cepat dalam penanganan pasca banjir bandang dalam memberikan bantuan kemanusiaan tepat sasaran kepada masyarakat terdapak di lokasi. Serta segera memanggil dan menindak tegas kepada perusahaan-perusahaan yang berpotensi merusak hutan yang mengakibatkan bencana tersebut, dan harus memberikan sanksi berat tanpa pandangt bulu.

Mereka selama ini telah banyak mengeruk keuntungan. Maka wajib dan harus bagi mereka untuk memberikan ganti rugi yang setimpal kepada masyarakat yang terdampak..

“Bencana itu telah banyak menimbulkan kerugian ekonomi, merusak sejumlah infrastruktur, lingkungan hidup, penderitaan masyarakat, orang banyak yang meninggal dan hilang, serta matinya sejumlah satwa,” ungkap Darjono.

“Banjir bandang di Sumatra telah menyisakan kerusakan infrastruktur dan hilangnya nyawa manusia dan satwa,” pungkasnya.

(Donny/jurn.bkn/d)

Previous Post

Putusan MK, Larangan Rangkap Jabatan Bagi Wamen dan Polri

Next Post

Mang Komment, Banjir Bandang di Sumatra, Siapa Bertanggung Jawab..?

Bakin Pusat

Bakin Pusat

Next Post
Mang Komment, Banjir Bandang di Sumatra, Siapa Bertanggung Jawab..?

Mang Komment, Banjir Bandang di Sumatra, Siapa Bertanggung Jawab..?

Please login to join discussion
Bakin Online

Berita Aktual Investigasi Nasional – KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

PT. Bangun Kreasi Indonesia
Jl. Soekarno Hatta no. 636 Bandung – Jawa Barat

Kategori Berita

  • Ekonomi
  • Hukum & Ham
  • Lain Lain
  • Opini
  • Pariwisata
  • Politik
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Sosial Budaya

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN

No Result
View All Result
  • Home
  • Opini
  • Ekonomi
  • Politik
  • Hukum & Ham
  • Pariwisata
  • Sosial Budaya
  • Properti
  • Sekilas Info
  • Staf Redaksi

© 2021 Bakin Online - Berita Aktual Investigasi Nasional - KANTOR HUKUM MEDIA BAKIN